Kamis, 16 November 2017

MANAJEMEN ORGANISASI

MANAJEMEN ORGANISASI
1.       PENGERTIAN ORGANISASI
Apakah arti organisasi? organisasi dapat diartikan sebagai kumpulan beberapa orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi dalam bentuk apapun akan selalu ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Organisasi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan beberapa alasan, seperti organisasi digunakan untuk mendapatkan sesuatu yang tidak mungkin dapat kita lakukan sendirian, dengan bekerja sama individu-individu dapat menyelesaikan tugas-tugas yang apabila dikerjkan seorang diri tidak akan tercapai, organisasi dapat menyediakan pengetahuan yang berkesinambungan serta dapat menjadi sumber karier yang penting.

2.      PENGERTIAN MANAJEMEN
Semua bentuk organisasi dimana orang-orang bekerja bersama mencapai tujuan yang telah ditetapkan, membutuhkan manajemen. Manajemen diperlukan organisasi agar usaha pencapaian tujuan menjadi lebih mudah.
Secara spesifik ada tiga alasan utama dibutuhkannya manajemen dalam organisasi, yaitu:
1.      Mencapai tujuan, manajemen mempermudah pencapaian tujuan organisasi dan pribadi.
2.      Menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan, manajemen menyeimbangkan tujuan-tujuan dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan di antara pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi (stakeholders) seperti pemilik, karyawan, konsumen, pemasok dan lain-lain.
3.      Mencapai efisiensi dan efektifitas, efisiensi dan efektifitas merupakan ukuran prestasi  organisasi.

3.      PENGERTIAN MANAJEMEN ORGANISASI
Merupakan ilmu yang sangat luas (diantaranya meliputi cara menjalankan organisasi, membangun sebuah tim, menetapkan anggaran belanja organisasi, merencanakan program kerja, mengalokasikan sumber daya, problem solving, effective planning, productive meeting, teknik kepanitiaan, dll)

4.      TINGKATAN dan TIPE MANAGER
a)     Top manager efektif adalah seorang pemikir strategis yang berorientasi ke depan yang membuat banyak keputusan dalam kondisi yang tidak pasti dan penuh persaingan. Manajer puncak ( chief executive officer, chief operational officer, direktur utama, presiden direktur, vice-president, president) terdiri dari kelompok yang relatif kecil , bertanggungjawab atas keseluruhan manajemen organisasi.
b) Middle manager efektif adalah seorang yang mampu mengembangkan dan menerapkan rencana kerja yang sesuai dengan tujuan dari tingkatan yang lebih tinggi, berorientasi pada kelompok dan bekerja sama serta mengkoordinasi kegiatan antar unit dalam organisasi serta mampu menerapkan perubahan atau strategi yang diciptakan oleh manajer puncak. Manajer menengah (kepala, manajer divisi, manajer cabang, manajer pabrik, dekan).
c)   First-Line Manager efektif adalah seseorang yang mampu mengelola kinerja satu unit kerja yang dapat menyelesaikan tugas dan tanggungjawab jangka pendek yang sesuai dengan rencana middle dan top manager. Manajer lini pertama (supervisor atau pemimpin kelompok).
d) Pemimpin Kelompok adalah jenis pekerjaan manajemen yang relatif baru yang dikembangkan semenjak perusahaan beralih kepada kelompok yang mandiri. Pemimpin kelompok mengarahkan pekerjaan perorangan dan membantu aktivitas kelompok ke arah pencapaian sasaran. Pemimpin kelompok juga membantu kinerja kelompok, mengelola hubungan luar dan hubungan dalam kelompok.
5.       FUNGSI MANAJEMEN
Empat fungsi manajemen sebagai tugas utama yang harus dilaksanakan seorang manajer dalam mengelola organisasi untuk mencapai tujuan atau yang dikenal sebagai proses manajemen adalah sebagai berikut :
1.      Perencanaan (planning).
Proses untuk menentukan tujuan yang akan dicapai serta langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapainya, meliputi penetapan sasaran, merumuskan tujuan, menetapkan strategi, membuat strategi, dan mengembang-kan subrencana untuk mengkoordinasikan kegiatan.
2.      Pengorganisasian (organizing).
Proses pemberian tugas, pengalokasian sumber daya serta pengaturan kegiatan secara terkoordinir kepada setiap individu dan kelompok untuk menerapkan rencana yang telah dibuat., meliputi penetapan dimana keputusan akan dibuat, siapa yang akan melaksanakan tugas dan pekerjaan, serta siapa yang akan bekerja untuk siapa.
3.      Memimpin (leading)
Proses menumbuhkan semangat pada karyawan agar bekerja dengan baik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kegiatan yang sesuai rencana dalam rangka mencapai tujuan, memberi inspirasi dan motivasi kepada karyawan untuk berusaha keras mencapai sasaran organisasi.
4.      Pengendalian (controlling).
Proses mengukur kinerja, membandingkan antara hasil sesungguhnya dengan rencana yang telah dibuat serta mengambil tindakan koreksi yan diperlukan.

6.      HUBUNGAN ANTARA ORGANISASI DAN MANAJEMEN
a)      Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan bersama melalui kerjasama antar manusia.
b)      Organisasi  : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokan kerjasama.
 7.      PERANAN MANAJER DALAM ORGANISASI
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari seorang manajer memegang beberapa peranan untuk mencapai tujuan organisasi. Tiga peranan utama manajer menyangkut sebagai berikut :
1). Peran interpersonal, yaitu peranan seorang manajer dalam berinteraksi dengan berbagai pihak yang akan membantu berhasilnya pelaksanaan tugas, baik pihak dalam perusahaan maupun pihak luar perusahaan.

a. Peranan figure bapak (Figurehead)

Simbol pemimpin perusahaan; diperlukan untuk menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal dan social, contoh : memberi ucapan selamat datang kepada para pengunjung, penandatanganan surat resmi,dst.

b. Peranan Pimpinan (Leader)

Bertanggung jawab untuk memotivasi dan mengaktifkan bawahan; mengisi posisi kosong (staffing), melatih, dan tugas-tugas terkait, contoh : melakukan hampir seluruh kegiatan yang melibatkan bawahan.

c. Peranan Penghubung (Liaison)

Memelihara suatu jaringan kontak luar yang mendukung dan juga penghubung pihak dalam, contoh : membalas surat-surat, melakukan kerja dewan urusan luar, yang melibatkan puhak-pihak luar.

2) Peran informasional, yaitu peranan seorang manajer dalam pemberian, penerimaan dan penganalisaan informasi, menyangkut pengawas, penyebar informasi dan juru bicara.

a. Memantau (Monitor)

Manajer selalu aktif mencari informasi yang dapat bermanfaat untuk organisasi, contoh membaca terbitan-terbitan periodik dan laporan-laporan, memelihara kontak pribadi.

b. Penyebar (Disseminator)

Manajer mendistribusikan informasi yang diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya agar bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik, contoh : Mengadakan pertemuan-pertemuan untuk maksud informasi; menelpon untuk meneruskan informasi.

c. Jurubicara (Spokesman)

Manajer sebagai wakil organisasi dalam menyampaikan informasi ke pihak luar, contoh : menyelenggarakan rapat dewan, memberikan informasi ke media. 

3). Peran pengambil keputusan, yaitu peranan seorang manajer dalam memanfaatkan informasi untuk membuat keputusan dalam memecahkan masalah atau melihat kesempatan yang ada.
a. Kewirausahaan (Entrepreunership)

Manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti peluncuran produk baru, penggabungan usaha dll, contoh : rapat strategis dan tinjauan ulang yang melibatkan prakarsa atau rancangan proyek perbaikan.

b. Pengendali gangguan (Disturbance Handler)
Manajer diharapkan bisa menyelesaikan gangguan-gangguan yang mungkin muncul, contoh : mengorganisasikan strategi dan sesi kaji-ulang yang melibatkan gangguan dan kritis.
c. Pengalokasi sumberdaya (Resource Allocator)

Manajer harus mengalokasikan sumberdaya yang terbatas agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien, contoh : penjadwalan, permintaan otoritas, menyelenggarakan kegiatan apapun yang melibatkan anggaran dan program kerja bawahan.

d. Perunding (Negotiator)

Manajer melakukan negosiasi dengan pihak-pihak yang berkaitan, contoh : berperan serta dalam perundingan kontrak serikat pekerja.


Sumber:


Minggu, 15 Oktober 2017

PENGANTAR BISNIS: MANAJEMEN PRODUKSI

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu cabang dari manajemen yang kegiatannya mengatur agar menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur suatu kegiatan atau acara perlu adanya manajemen agar kegiatan tersebut mengacu kepada tujuan yang telah di tentukan dan dapat terorganisir dengan baik.

Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli di antaranya :
1.     Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2011:4).
2.     Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan (Irham Fahmi, 2012:3).
Berdasarkan  pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki  kualitas yang baik yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya.

Tugas dari manajemen produksi:
1.     Merancang sistem produksi
2.     Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang di tentuan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi manufaktur dan organisasi jasa.

Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1.     Keputusan atau kebijakan mengenai desain.
Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
2.     Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3.     Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Fungsi Manajemen Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi  Menurut Sofjan Assauri adalah:
1.     Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input).
2.     Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.     Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.     Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Sumber:

PENGANTAR BISNIS: PEMASARAN

Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan atau proses jual beli yang dilakukan terhadap barang dan jasa juga sebuah proses pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, pemasaran ialah suatu proses dimana ketika perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun sebuah hubungan kuat dengan konsumen yang bertujuan untuk memperoleh nilai dari konsumennya sebagai imbalan.
Menurut William J Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli  yang ada maupun pembeli potensial.

Fungsi Pemasaran:

1. Analisis Konsumen
Merupakan sebuah pengamatan terhadap segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Analisis konsumen ini melibatkan pengadaan survei terhadap konsumen, menganalisis informasi konsumen, pengevaluasian lokasi, pengembangan dan penentuan strategi pada segmentasi pasar secara optimal.

2. Penjualan produk dan jasa
Penjualan produk dan jasa, yang meliputi banyak kegiatan dalam pemasaran, seperti promosi penjualan, iklan, hubungan antar dealer, publisitas, manajemen tenaga penjualan dan hubungan konsumen.

3. Perencanaan
Perencanaan terhadap produk dan jasa diantaranya seperti berbagai kegiatan pengemasan produk, uji pemasaran, gaya produk, pemanfaatan garansi dan penyediaan layanan konsumen. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif ialah uji pasar.

4. Penetapan harga
Stakeholder atau lima pemangku kepentingan sangat mempengaruhi keputusan penetapan harga yakni : konsumen, pemasok, distributor, pesaing dan pemerintah.

5. Distribusi
Distribusi, yang terdiri dari penggudangan, cakupan distribusi, saluran-saluran distribusi, wilayah penjualan, kurir transportasi, penjualan grosir, tingkat dan lokasi persediaan, ritel dan lokasi tempat ritel.

6.  Riset pemasaran
Merupakan suatu pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan sebuah data yang sistematis berkenan dengan berbagai macam persoalan yang terkait dengan pemasaran. Kegiatan riset ini sangat mendukung semua fungsi bisnis pokok dari sebuah organisasi.

7. Analisis peluang
Analisis peluang, yang melibatkan penilaian terhadap biaya, resiko dan manfaatnya yang terkait dengan pemasaran. Ada tiga cara yang harus dilakukan dalam membuat analisis-biaya-manfaat (cost-benefit-analysis) yaitu : menghitung jumlah total biaya yang berkaitan dengan suatu keputusan , memperkirakan manfaat secara total dari keputusan yang dibuat, dan membandingkan total biaya dengan manfaatnya.




Sabtu, 23 September 2017

PENGANTAR BISNIS dan ETIKA BISNIS

1. BERBISNIS DALAM ERA GLOBALISASI

Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis tidak telepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun penukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas dalam bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiataan si pelaku bisnis/ bisnisman (businessman) itu sendiri. Dalam konteks yang lebih sempit, masyarakat seringkali menghubungkan bisnis dengan usaha, perusahaan atau suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual barang jasa. Sedangkan bisnisman dikaitkan dengan pedagang, pengusaha, usahawan, atau orang yang bekerja dalam bisnis, serta orang yang menjalankan perusahaan atau industri komersial.

Sedemikian eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan sehingga berbicara tentang bisnis indentik dengan berbicara tentang perusahaan,. Dengan demikian, untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep - konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai sasaran. Perencanaa bisnis yang baik harus memuat aasumsi - asumsi serta alasan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan, seperti dasar perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis.

Rencana bisnis yang disusun secara cermat akan sangat menolong dalam pengembalian keputusan karena substansinya mencakup strategi, target, dan posisi bisnis di tengah - tengah persaingan yang ada. Agar semua tujuan tersebut tercapai, sangat diperlukan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing. Disamping itu juga perlu dilakukan berbagai upaya penyelarasan dengan prinsip - prinsip pemasaran modern, yaitu kepuasan konsumen (customer satisfaction) , layanan waktu yang tepat (just-in-time), serta memelihara kesetiaan pelanggan (customer loyalty).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan bisnis harus dibuat secara komprehesif, efesien, dan efektif agar dapat menjadi acuan bagi pelaku bisnis dalam dunia usaha yang sarat persaingan.

2. ILMU EKONOMI PERUSAHAAN

Pada bagian sebelumnya telah disinggung eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga berbicara tentang bisnis identik dengan berbicara tentang perusahaan. Dengan demikian, bagi pihak - pihak yang ingin menjalankan bisnis, ilmu ekonomi perusahaan merupakan dasar yang berguna bagi aktivitas - aktivitas yang akan ditempuhnya. Ilmu ekonomi perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari masalah - masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan. Dalam ilmu ekonomi perusahaan diulas kaitan antara perusahaan dengan ilmu ekonomi serta bagaimana pelaku bisinis memanfaatkan perilaku manusia dan prinsip ekonomi diulas dalam ilmu ekonomi untuk menentukan bisnis yang akan dijalankannya. Agar diperoleh pemahaman lebih mendalam tentang ilmu ekonomi perusahaan, terlebih dahulu akan diulas apa itu ilmu ekonomi dan apa itu perusahaan secara terpisah, agar pembaca dapat memahami esensi keduanya dalam satu kesatuan.

3. LIMU EKONOMI

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempellajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Fokus utama pembahasan dalam ilmu ekonomi adalah hubungan antara keinginan manusia dengan faktor - faktor produksi. Keinginan masyarakat utnuk memperoleh dan mengkonsumsi barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli barang/ jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai kemampuan membeli. Keinginan yang disertai kemampuan membeli dinamakan permintaan efektif.

Keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan faktor - faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan itu terbatas, baik dalam jumlah maupun mutunya. Dengan demikian manusia tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan, karena adanya ketidak seimbangan tersebut. Disamping keterbatasan faktor - faktor produksi yang ada, terkadang keinginan masyarakat tidak disertai kemampuan untuk membeli. Manusia lalu berusaha menggunakan faktor - faktor produksi tersebut sedemikian rupa, agar mereka dapat memenuhi sebanyak mungkin keinginan. Semua kegiatan manusia (perseorangan, perusahaan, dan masyarakat) untuk memproduksi maupun mengkonsumsi barang dan jasa dengan tujuan memenuhi segala keinginan yang tidak terbatas ditengah sumber daya yang serba terbatas dinamakan aktivitas ekonomi; sedangkan perilaku dalam memilih kombinasi dari kemungkinan - kemungkinan yang tersedia disebut perilaku ekonomi (problen of choice). 

4. PERUSAHAAN

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor - faktor produksi, untuk menyediakan barang - barang dan jasa bagi  masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya - upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.

5. ETIKA BISNIS

Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat. Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Tuntutan bahwa bisnis harus beretika mutlak, tak dapat ditawar jika bisnis ingin berkembang dan lestari. Artinya kebiasaan berbisnis secara baik dan etis memang menjadi sebuah tuntutan dari dalam setiap perusahaan yang berkeinginan memabangun sebuah dinasti bisnis yang berhasil dan tahan lama.

6. PRINSIP - PRINSIP ETIKA BISNIS

a. Prinsip Otonomi
Menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.

b. Prinsip Kejujuran
Menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan.

c. Prinsip Keadilan
Menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda - bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.

d. Prinsip saling Menguntungkan
Menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.

e. Prinsip Integrasi Moral
Prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.

7. MANFAAT ETIKA BISNIS

Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntutan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu, bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.


Sumber :

1. https://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&lpg=PR11&ots=obmvbrpVh9&dq=tentang%20pengantar%20bisnis&lr&pg=PR11#v=onepage&q=tentang%20pengantar%20bisnis&f=false

2. https://books.google.co.id/books?id=5QzuFOFAxbUC&lpg=PA13&ots=dnyrojn6Rk&dq=etika%20dalam%20bisnis&lr&pg=PA19#v=onepage&q=etika%20dalam%20bisnis&f=false

3. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html

BISNIS ONLINE

Di era digital sekarang sedang sangat marak binis online, dimana media utama dalam melakukan pemasarannya lewat dunia maya/ internet, karena telah terbukti memiliki tingkat pertumbuhan yang begitu signifikan sehingga bisa dibilang cukup menjajikan untuk ditekuni. Mengingat pengguna internet diseluruh dunia semakin melambung dan telah menjadi kebutuhan sehari - hari bagi masyarakat, dan bukan rahasia lagi bila internet memberikan banyak peluang bisnis bagi kita. Bukan hanya bagi mereka yang telah memiliki usaha yang mapan tapi bagi mereka yang belum mempunyai usaha bisnis.

Dalam bisnis online tidak perlu memiliki modal yang sangat banyak, ini bukan berarti bisnis yang akan ditekuni benar – benar tanpa modal, tetapi meminimalisir modal. Karena mustahil jika bisnis memang zero modal, pasti harus ada modal yang akan kita keluarkan, minimal adalah modal waktu dan tenaga. Yang dimaksud tanpa modal disini mungkin dari segi nominal uang yang dikeluarkan bisa dikatakan sangat jauh dibanding dengan bisnis offline. Misal, dalam bisnis offline ingin membuat ruko/ toko kelontong mengeluarkan modal 50 jt pun masih sangat kurang, tetapi jika dipakai bisnis online dengan modal 5jt saja sudah sangat banyak, dan sudah cukup untuk biaya membuat website dan biaya iklan di social media.

Mengapa saya memilih bisnis online sebagai bisnis yang memiliki prospek bagus? Karena saya tertarik dengan bisnis online, dan  memulai untuk ber- bisnis, yaitu menjadi seorang reseller dari online shop. Menjadi seorang reseller itu adalah membeli produk dari online shop dengan harga yang lebih rendah dengan kualitas yang bagus dari harga normal, dan saya jual kembali produk tersebut dengan harga yang saya tentukan sendiri. Hasil keuntungan dari seorang reseller sangat menguntungkan bagi saya  dalam bisnis online tersebut, karena bagi seorang pelajar sepeti saya yang ingin menghasilkan uang dari kerja keras sendiri sangat membuahkan hasil. Walaupun persaingan menjadi reseller itu sangat banyak, dan banyak reseller lain yang menjual & menawarkan produk – produknya dengan harga yang sangat rendah untuk memikat seorang pembeli. Saya tidak khawatir dan tidak menyerah dengan pilihan saya, karena saya menetapkan harga sesuai dengan kualitas produk.

Lalu apa saja bisnis online yang dapat kita lakukan? Sangat luas bisnis yang dapat kita lakukan, seperti :

1.      Online Shop (jual produk)
2.      Bisnis menjual jasa pembuatan website/ blog
3.      Service Provider (jual jasa dan keahlian)
4.      Advertising (jual iklan/ penerbit iklan)
5.      Mobile Apps di Apple IOS/ Android
6.      Menjadi reseller dari Online Shop

Berikut adalah beberapa jenis contoh bisnis online yang dapat dilakukan, dan masih banyak lagi yang dapat dilakukan di bisnis online.

Sumber: