Minggu, 15 Oktober 2017

PENGANTAR BISNIS: MANAJEMEN PRODUKSI

Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu cabang dari manajemen yang kegiatannya mengatur agar menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang dan jasa. Untuk mengatur suatu kegiatan atau acara perlu adanya manajemen agar kegiatan tersebut mengacu kepada tujuan yang telah di tentukan dan dapat terorganisir dengan baik.

Pengertian Manajemen Produksi menurut beberapa ahli di antaranya :
1.     Manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output (Heizer dan Render, 2011:4).
2.     Manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan (Irham Fahmi, 2012:3).
Berdasarkan  pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manajemen produksi memiliki hubungan erat dengan proses produksi yang memiliki tujuan untuk menambah nilai guna barang maupun jasa yang dihasilkan. Untuk menghasilkan produk yang memiliki  kualitas yang baik yang sesuai dengan standar yang ditentukan, maka perusahaan dituntut untuk lebih meningkatkan proses produksinya.

Tugas dari manajemen produksi:
1.     Merancang sistem produksi
2.     Mengoperasikan suatu sistem produksi untuk memenuhi persyaratan produksi yang di tentuan.

Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi manufaktur dan organisasi jasa.

Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1.     Keputusan atau kebijakan mengenai desain.
Desain dalam hal ini tergolong tipe keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job specification.
2.     Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (Shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk.
3.     Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.

Fungsi Manajemen Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan.

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi  Menurut Sofjan Assauri adalah:
1.     Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (input).
2.     Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3.     Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4.     Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.

Sumber:

PENGANTAR BISNIS: PEMASARAN

Pemasaran
Pemasaran adalah suatu kegiatan atau proses jual beli yang dilakukan terhadap barang dan jasa juga sebuah proses pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa.
Menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong, pemasaran ialah suatu proses dimana ketika perusahaan menciptakan nilai bagi konsumen dan membangun sebuah hubungan kuat dengan konsumen yang bertujuan untuk memperoleh nilai dari konsumennya sebagai imbalan.
Menurut William J Stanton, pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli  yang ada maupun pembeli potensial.

Fungsi Pemasaran:

1. Analisis Konsumen
Merupakan sebuah pengamatan terhadap segala kebutuhan dan keinginan konsumen. Analisis konsumen ini melibatkan pengadaan survei terhadap konsumen, menganalisis informasi konsumen, pengevaluasian lokasi, pengembangan dan penentuan strategi pada segmentasi pasar secara optimal.

2. Penjualan produk dan jasa
Penjualan produk dan jasa, yang meliputi banyak kegiatan dalam pemasaran, seperti promosi penjualan, iklan, hubungan antar dealer, publisitas, manajemen tenaga penjualan dan hubungan konsumen.

3. Perencanaan
Perencanaan terhadap produk dan jasa diantaranya seperti berbagai kegiatan pengemasan produk, uji pemasaran, gaya produk, pemanfaatan garansi dan penyediaan layanan konsumen. Salah satu teknik perencanaan produk dan jasa yang paling efektif ialah uji pasar.

4. Penetapan harga
Stakeholder atau lima pemangku kepentingan sangat mempengaruhi keputusan penetapan harga yakni : konsumen, pemasok, distributor, pesaing dan pemerintah.

5. Distribusi
Distribusi, yang terdiri dari penggudangan, cakupan distribusi, saluran-saluran distribusi, wilayah penjualan, kurir transportasi, penjualan grosir, tingkat dan lokasi persediaan, ritel dan lokasi tempat ritel.

6.  Riset pemasaran
Merupakan suatu pengumpulan, pencatatan dan penganalisisan sebuah data yang sistematis berkenan dengan berbagai macam persoalan yang terkait dengan pemasaran. Kegiatan riset ini sangat mendukung semua fungsi bisnis pokok dari sebuah organisasi.

7. Analisis peluang
Analisis peluang, yang melibatkan penilaian terhadap biaya, resiko dan manfaatnya yang terkait dengan pemasaran. Ada tiga cara yang harus dilakukan dalam membuat analisis-biaya-manfaat (cost-benefit-analysis) yaitu : menghitung jumlah total biaya yang berkaitan dengan suatu keputusan , memperkirakan manfaat secara total dari keputusan yang dibuat, dan membandingkan total biaya dengan manfaatnya.