1. BERBISNIS DALAM ERA GLOBALISASI
Dalam konteks pembicaraan umum, bisnis tidak telepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun penukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas dalam bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba untuk kelangsungan hidup serta mengumpulkan cukup dana bagi pelaksanaan kegiataan si pelaku bisnis/ bisnisman (businessman) itu sendiri. Dalam konteks yang lebih sempit, masyarakat seringkali menghubungkan bisnis dengan usaha, perusahaan atau suatu organisasi yang menghasilkan dan menjual barang jasa. Sedangkan bisnisman dikaitkan dengan pedagang, pengusaha, usahawan, atau orang yang bekerja dalam bisnis, serta orang yang menjalankan perusahaan atau industri komersial.
Sedemikian eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan sehingga berbicara tentang bisnis indentik dengan berbicara tentang perusahaan,. Dengan demikian, untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep - konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai sasaran. Perencanaa bisnis yang baik harus memuat aasumsi - asumsi serta alasan yang dipergunakan sebagai dasar perhitungan, seperti dasar perhitungan besarnya permintaan dan proyeksi penjualan, perhitungan harga pokok penjualan, strategi yang akan dilakukan, serta berbagai strategi manajemen untuk pengembangan bisnis.
Rencana bisnis yang disusun secara cermat akan sangat menolong dalam pengembalian keputusan karena substansinya mencakup strategi, target, dan posisi bisnis di tengah - tengah persaingan yang ada. Agar semua tujuan tersebut tercapai, sangat diperlukan strategi untuk mencapai keunggulan bersaing. Disamping itu juga perlu dilakukan berbagai upaya penyelarasan dengan prinsip - prinsip pemasaran modern, yaitu kepuasan konsumen (customer satisfaction) , layanan waktu yang tepat (just-in-time), serta memelihara kesetiaan pelanggan (customer loyalty).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan bisnis harus dibuat secara komprehesif, efesien, dan efektif agar dapat menjadi acuan bagi pelaku bisnis dalam dunia usaha yang sarat persaingan.
2. ILMU EKONOMI PERUSAHAAN
Pada bagian sebelumnya telah disinggung eratnya kaitan bisnis dengan perusahaan, sehingga berbicara tentang bisnis identik dengan berbicara tentang perusahaan. Dengan demikian, bagi pihak - pihak yang ingin menjalankan bisnis, ilmu ekonomi perusahaan merupakan dasar yang berguna bagi aktivitas - aktivitas yang akan ditempuhnya. Ilmu ekonomi perusahaan adalah bagian dari ilmu ekonomi yang secara khusus mempelajari masalah - masalah dalam ekonomi rumah tangga perusahaan. Dalam ilmu ekonomi perusahaan diulas kaitan antara perusahaan dengan ilmu ekonomi serta bagaimana pelaku bisinis memanfaatkan perilaku manusia dan prinsip ekonomi diulas dalam ilmu ekonomi untuk menentukan bisnis yang akan dijalankannya. Agar diperoleh pemahaman lebih mendalam tentang ilmu ekonomi perusahaan, terlebih dahulu akan diulas apa itu ilmu ekonomi dan apa itu perusahaan secara terpisah, agar pembaca dapat memahami esensi keduanya dalam satu kesatuan.
3. LIMU EKONOMI
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempellajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Fokus utama pembahasan dalam ilmu ekonomi adalah hubungan antara keinginan manusia dengan faktor - faktor produksi. Keinginan masyarakat utnuk memperoleh dan mengkonsumsi barang dan jasa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu keinginan yang disertai kemampuan membeli barang/ jasa yang diinginkan dan keinginan yang tidak disertai kemampuan membeli. Keinginan yang disertai kemampuan membeli dinamakan permintaan efektif.
Keinginan manusia tidak terbatas, sedangkan faktor - faktor produksi yang dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan itu terbatas, baik dalam jumlah maupun mutunya. Dengan demikian manusia tidak dapat memperoleh dan menikmati semua barang dan jasa yang mereka inginkan, karena adanya ketidak seimbangan tersebut. Disamping keterbatasan faktor - faktor produksi yang ada, terkadang keinginan masyarakat tidak disertai kemampuan untuk membeli. Manusia lalu berusaha menggunakan faktor - faktor produksi tersebut sedemikian rupa, agar mereka dapat memenuhi sebanyak mungkin keinginan. Semua kegiatan manusia (perseorangan, perusahaan, dan masyarakat) untuk memproduksi maupun mengkonsumsi barang dan jasa dengan tujuan memenuhi segala keinginan yang tidak terbatas ditengah sumber daya yang serba terbatas dinamakan aktivitas ekonomi; sedangkan perilaku dalam memilih kombinasi dari kemungkinan - kemungkinan yang tersedia disebut perilaku ekonomi (problen of choice).
4. PERUSAHAAN
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengolahan faktor - faktor produksi, untuk menyediakan barang - barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya - upaya lain dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
5. ETIKA BISNIS
Etika bisnis merupakan aturan tidak tertulis mengenai cara menjalankan bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau-pun perusahaan di masyarakat. Dalam etika bisnis, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain pengendalian diri, pengembangan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat, menerapkan konsep pembangunan tanggung jawab sosial, mempertahankan jati diri, menciptakan persaingan yang sehat dan menerapkan konsep pembangunan yang berkelanjutan.
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Tuntutan bahwa bisnis harus beretika mutlak, tak dapat ditawar jika bisnis ingin berkembang dan lestari. Artinya kebiasaan berbisnis secara baik dan etis memang menjadi sebuah tuntutan dari dalam setiap perusahaan yang berkeinginan memabangun sebuah dinasti bisnis yang berhasil dan tahan lama.
6. PRINSIP - PRINSIP ETIKA BISNIS
a. Prinsip Otonomi
Menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan.
c. Prinsip Keadilan
Menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda - bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling Menguntungkan
Menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip Integrasi Moral
Prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
7. MANFAAT ETIKA BISNIS
Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntutan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu, bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
6. PRINSIP - PRINSIP ETIKA BISNIS
a. Prinsip Otonomi
Menunjukkan sikap kemandirian, kebebasan, dan tanggung jawab. Orang yang mandiri berarti orang yang dapat mengambil suatu keputusan dan melaksanakan tindakan berdasarkan kemampuan sendiri sesuai dengan apa yang diyakininya, bebas dari tekanan, hasutan, dan ketergantungan kepada pihak lain.
b. Prinsip Kejujuran
Menanamkan sikap bahwa apa yang dipikirkan adalah apa yang dikatakan, dan apa yang dikatakan adalah yang dikerjakan.
c. Prinsip Keadilan
Menanamkan sikap untuk memperlakukan semua pihak secara adil, yaitu suatu sikap yang tidak membeda - bedakan dari berbagai aspek baik dari aspek ekonomi, hukum, maupun aspek lainnya.
d. Prinsip saling Menguntungkan
Menanamkan kesadaran bahwa dalam berbisnis perlu ditanamkan prinsip win-win solution, artinya dalam setiap keputusan dan tindakan bisnis harus diusahakan agar semua pihak merasa diuntungkan.
e. Prinsip Integrasi Moral
Prinsip untuk tidak merugikan orang lain dalam segala keputusan dan tindakan bisnis yang diambil. Prinsip ini dilandasi oleh kesadaran bahwa setiap orang harus dihormati harkat dan martabatnya.
7. MANFAAT ETIKA BISNIS
Manfaat etika bisnis dalam kelangsungan perusahaan adalah sebagai berikut
1. Tugas utama etika bisnis dipusatkan pada upaya mencari cara untuk menyelaraskan kepentingan strategis suatu bisnis dengan tuntutan moralitas.
2. Etika bisnis bertugas melakukan perubahan kesadaran masyarakat tentang bisnis dengan memberikan suatu pemahaman yaitu, bisnis tidak dapat dipisahkan dari etika.
Sumber :
1. https://books.google.co.id/books?id=EVfWJ7nbd-kC&lpg=PR11&ots=obmvbrpVh9&dq=tentang%20pengantar%20bisnis&lr&pg=PR11#v=onepage&q=tentang%20pengantar%20bisnis&f=false
2. https://books.google.co.id/books?id=5QzuFOFAxbUC&lpg=PA13&ots=dnyrojn6Rk&dq=etika%20dalam%20bisnis&lr&pg=PA19#v=onepage&q=etika%20dalam%20bisnis&f=false
3. http://www.kajianpustaka.com/2016/10/pengertian-prinsip-dan-manfaat-etika-bisnis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar